E-N-T-A-H (lah)
“Entah mungkin jemariku sudah tak
mampu lagi melukiskan indahnya dirimu, karena ku perlu kanvas seluas dunia.
Entah mungkin laguku tak sanggup
mengalunkan lagi betapa syahdu nya dirimu, karena ku perlu radio pemancar
termegah di angkasa.
Entah, mengapa mengaggumimu,
menghabiskan oksigenku. Membuatku tercekik, ingin berdiri terus disampingmu. Karena
mungkin kamu pusat paru-paru dunia di hidupku.
Entah, mengapa hujan terasa begitu
hangat ketika kamu lewat di depanku, secara ragu ku boleh bersajak, mungkin
kamu baju hangat rajutan nenekku.
Entah mengapa, barisan huruf ini
berubah menjadi ngawur, segilanya hati ini mencoba untuk membatasi antara cinta
dan rasa ingin memiliki yang terlalu melampaui, akal sehatku, ini.”
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuspuisi yang akan ada di novel eik :-D
BalasHapus