Sediakan Waktu untuk Bermimpi
Gema mengambil piring kecil, juga sepotong kue kayu manis lantas duduk di samping perkarangan dimana bunga lili dan bunga mawar berdampingan. Matahari sore bersinar hangat teduh, jemuran setengah kering bergoyang-goyang di sudut matanya. Sepertinya tidak ada lagi kesempatan menikmati langit sore dan awan gembul, juga bunyi desiran angin yang memanggil halus bak rayuan rindu, Gema terpejam sambil meneguk teh melati hangat dari cangkir kecilnya. Barangkali selama ini Gema terlalu sibuk, berpacu dengan waktu, ataupun dengan batas tanggal, lehernya terkadang tercekik melihat angka lonjak naik, bermain di saham memang tak hanya sekedar paham. Gema terbiasa dengan pandangan rusuh kota dimana semua manusia hanya berpaku pada kecepatan dan ketepatan waktu, sedikit lengah bisa saja harga minyak bumi melemah. Harusnya, Gema memikirkan bagaimana pergantian pemerintahan akan berdampak bagi pasar ekonomi negeri terkasih, atau bahkan kesiapan menghadapi pasar bebas Asean, hmm mungkin juga sedi...