Tak Ada Buku Manual untuk Menjadi Dewasa
Akan ada saatnya kita merasa hari berlalu begitu cepat, dari pagi yang kita curi-curi hanya untuk memejamkan mata barang sebentar lagi. Kepada setiap siang yang kita ulur-ulur di waktu libur agar ia tak cepat bertemu dengan sore lalu berganti malam, paling tidak cukuplah untuk makan es buah tanpa teringat tugas anak buah yang bikin kepala mau pecah.. Sama halnya, dengan setiap permasalahan yang muncul silih berganti seakan tak pernah kosong mengisi rak-rak yang hampir sesak dikala semua tekanan memuncak. Masih ingatkah ketika permasalahan memilih warna hijau atau biru untuk mewarnai gambar gunung? namun sekarang, memutuskan untuk terus bertahan dengan budgeting juga tekanan deadline yang harus tampil sempurna. Rasa-rasanya, masih kemarin kaki-kaki ini berlari untuk mengejar layangan, bukan sibuk naik turun tangga penyebrangan.. Kita seperti berada pada satu lorong dimana pemandangan kanan kirinya adalah kolase-kolase ingatan yang hampir memudar, tentang keluarga yang tinggal...