Candu Aksara

Semanis-manisnya senyummu, nyatanya aku lebih melayang ketika kata-katamu menyapu dingin malam itu.

Seindah-indahnya rupamu,
Sepertinya intonasi suaramu lebih menggelitik tengkukku, candu.

Kepada mata yang tenggelam karena senyum yang mengembang, ingin aku rekam setiap percakapan sore itu. Tentang bagaimana senja begitu mencuri hatimu dan pilu bagiku.

Duduk di ujung tebing, kau meneriakkan barisan nada yang memekakkan telinga, bagaimana bisa kalimat tanya menjadi ledakan supernova di dada?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BY MAMAK PART 2: SLOW COOKER BABY SAFE LB-007

Jakarta dan Tanda Koma

FILM SERI YANG MEMBUAT HARI GUE BERSERI-SERI PART 1