Denyut Kehidupan

Waktu, mungkin kita cenderung mengabaikannya hingga ia terbuang sia-sia. Seringkali orang dibuat gila oleh waktu, padahal ia hanya berjalan santai sesuai jalannya. Tapi, apa yang terjadi jika kita tak pernah memperhitungkan waktu? kita tak akan takut kehabisan atau kelebihan waktu, tak akan tergesa-gesa atau bermalas-malasan. Bisakah kita hidup dengan mengabaikan waktu?
Ketika kita merasa ada yang konstan di sebuah keramaian trotoar jalan-jalan besar, semua orang lalu lalang takut kesiangan, atau ada yang berjalan santai karena kepagian. Kita menghamba pada pergantian detik ke menit, menit ke jam, jam ke hari, hari ke minggu, minggu ke bulan dan bulan ke tahun. Tanpa kita sadari, kita telah melewatkan banyak hal karena terlalu terpaku pada waktu.
Waktu bagaikan ibu dari kehidupan, siang berganti malam semua orang memikirkan kapan gelap berganti terang, atau meresahkan satu digit di lembaran yang disebut dengan kalender. Waktu adalah uang, waktu adalah hidup, waktu adalah segalanya. Apa yang akan terjadi jika kita bisa menghentikan waktu? waktu begitu sombong dan ekslusif, ia enggan berhenti dan menoleh kepada kita yang mati-matian mengejarnya. Waktu pun kadang tak lebih pintar dari kita yang suka bermain-main dengannya. Waktu kelewat kejam, ia tak akan pernah berjalan mundur dan menoleh kebelakang, lagi-lagi kita yang rombeng-rombeng pun enggan di liriknya.
Tetapi waktu berharga, ia mengajarkan pada kita bagaimana hidup berdampingan dalam perbedaan, bagaimana matahari dan rembulan bisa bergantian shift jaga agar kita tak melulu bosan dengan salah satunya. waktu juga mengajarkan kita untuk toleransi, waktu membiarkan kita melihat sebuah alasan dari setiap kejadian. Waktu juga mengajarkan kita untuk terus tetap bergerak, waktu mengajarkan kita dan juga menyembuhkan semuanya. Waktu adalah harta yang tak bisa dibeli dengan kekayaan. Jika kita tak bisa bijaksana dengan waktu, kita akan diperbudak dengannya, jika kita mengabaikan waktu, kita pula yang akan sengsara karenanya. waktu tak pernah berjalan mundur, waktu juga memberi kita batasan, bahwa setiap orang memiliki masanya. waktu mengajarkan kita untuk bergantian, waktu memberikan kita kesempatan, waktu jua lah yang memberikan kita pelajaran.

sampai kapan kau akan mengukur waktu?

"sampai kapan kau akan mengurungku di sebuah gua yang berisi permohonan tentang orang mengenai waktu?"
"sampai bumi dan langit menyatu...nikmatilah apa yang telah kau perbuat," -The Time Keeper, Mitch Albom-


Komentar

Postingan populer dari blog ini

no need...to

siapa kamu? dan kenapa ? (lagi dan selalu..)

tidak semua harus diberi judul kan? #8