Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Playlist Bahayanya Senja #4

Lagu Honeymoon Day dari Arrested Development ini memang Senja dengarkan untuk soundtrack bulan madunya nanti, bukan untuk memberi kode pada dirinya, namun...entah mengapa ketika Senja berada di dekat dirinya, hidupnya sontak menjadi bersemangat dan seriang lagu ini. tak ada alasan untuk tidak joget ketika mendengarkan lagu ini, itu yang Senja rasakan ketika berada di dekatnya, tak peduli pada akhir hari dia harus berjuang sendiri melewati jalanan macet Jakarta ketika ia di beri tumpangan di Halte Pondok indah, lalu menunggu bus kota kejayaannya. -- Entertainment....show them what you do to me------------- Phoenix Senja akan selalu mengagumi bagaimana dirinya menyanyikan lagu-lagu dari Phoenix, karena secara kebetulan Senja menemukan orang dengan selera musik yang sama. Dulu., semasa SMP ketika Senja mulai mendengarkan lagu-lagu Phoenix, Senja dicemooh oleh teman-temannya karena dianggap selera musiknya aneh. namun, ketika Senja bertemu dia yang ternyata mendengarkan Phoenix jug

Playlist Bahayanya Senja #3

Sekarang Senja sampai pada lagu legendaris dari Led Zeppelin, yang berjudul Stairway to Heaven. Hingga sekarang Senja masih tak bisa menafsirkan maksud lagu berdurasi hampir 7 menit lebih ini, yang Senja ingat hanyalah, bagaimana dirinya menceritakan bagaimana lagu ini memiliki perpindahan tempo dari slow ke cepat, dan dirinya menyukai jenis lagu seperti itu. Lalu, yang terlintas di kepala senja bagaimana dirinya menjelaskan bagaimana gitar dengan dua gagang bisa tercipta melainkan dari gitaris grup band legendaris tahun 70an ini. Hingga dirinya bercerita bagaimana Led Zeppelin bubar hanya karena salah satu personilnya meninggal, dan mereka sepakat untuk tidak mencari penggantinya lagi dan memutuskan untuk bubar dari industri musik, walau hingga saat ini hampir 3 generasi karya-karyanya tetap abadi. seperti pada pengalan lirik lagu ini " Sometimes words has two meanings......" begitu juga apa yang coba Senja cerna dari setiap perkataanya. Sampailah Senja pada sebuah lagu

Playlist Bahayanya Senja #2

Setelah lagu Accidentally in love dari Counting Crows yang sebenarnya terlalu riang untuk didengarkan oleh Senja yang sedang carut-marut hidupnya, Muncullah lagu Graduation Song (Friends Forever) dari Vitamin C.  Hingga sekarang Senja baru sadar, kenapa ia membiarkannya mendengarkan lagu ini mengisi tiap perjalanan yang mereka lalui berdua. Karena memang Friends Forever...ever...and ever....... bagaimana Senja bisa-bisanya memiliki khayalan melampaui itu semua, kini ia mentertawai dirinya lagi. "Jangan, jangan kecewa karena memang ekspetasi bertentangan dengan realita, jangan kau perdayai lagi kepalamu dengan segala keoptimisan mengenai hubungan dirimu dan dia Senja." begitulah kalimat yang sekarang terngiang-ngiang di kepalanya. lagi-lagi Senja menghela nafas... Keep Being You? YEAH!!! that's what Senja always told to him, not to be everyone else. Jika saja Senja memang benar-benar memiliki kemampuan untuk berkata yang sejujurnya, dari setiap keluhan yang

Playlist Berbahayanya Senja #1

Hari ini Senja kembali duduk di depan komputernya, setelah hampir berhari-hari mencari cara bagaimana untuk mengungkapkan apa yang menjadi momok di dalam hatinya. Senja kebingungan memulai dari mana, hingga ia membuka folder yang berisi satu playlist  lagu. Mulailah ia merangkai kata. Pada akhirnya, menulis tak pernah sesulit seperti saat ini, gumamnya. Suara Macy Gray perlahan mengalun lagu I Try membuat kepalanya pusing hampir 7 kelilling, sontak semua memori yang tak sengaja ia pendam terputar kembali, seperti film catatan akhir sekolah. ingin rasanya Senja lompat ke momen itu, dan memilih untuk tidak pernah mendengarkan lagu itu, jikalau ia akan tahu bahwa hatinya akan terluka sangat berat--dan sangat dalam hingga berkarat. Sekarang lagu Hey Beautiful dari The Solids mengalun-ngalun di telinganya, kenapa pula Senja memilih Playlist ini? sekejap ia teringat dengan film series How I Met Your Mother yang sudah hampir 4 kali ia tamatkan. Wajah Robin mulai terlintas di benaknya

Surat Dari Alana : Segitiga yang Jenaka.

Sudah lama rasanya aku tak menghampiri virtual forum ini, tak lagi aku menceritakan tentang si senja dan nightmare dan siang bolong, ataupun tentang secangkir milo hangat. Rasa-rasanya sudah banyak bulan setengah yang kita lewati, hanya untuk bertegur sapa di akhir pekan. Sudah banyak chapter-chapter nyanyian pinggiran yang sudah terlewatkan. Hingga pada akhirnya menghantarkan kita pada suatu sore di selatan Jakarta, lebih tinggi dari jalan raya, dan lebih rendah dari jalan layang Antasari-Blok M. Sekitar 4 tahun lalu, untuk menginjakkan kaki di bawah jalan layang Antasari saja rasanya seperti menghitung gabah pada beras yang sudah siap jual di pasar. Namun, semua berubah...hingga aku akhirnya hafal setiap kelokan dan spot-spot jalan di Kemang hingga jalan tembusan ke Bona. ya, tak akan ku temukan partner perjalanan yang menyenangkan dengan si beda rumah ibadah itu.  Kembali lagi pada perbincangan kita di tengah kerasnya klakson orang-orang kaya dan di sekitar nyanyian masa ki