Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Pulang ke Surrey

Perjalanan diwarnai dengan sedikit hujan hari itu, ketika roda-roda pekerja mesin itu menembus jalanan yang dikelilingi hutan pinus, langit berwana abu-abu muda saat itu. Dingin dan sejuk menjadi satu saat kaca jendela terbuka, wangi air bercampur basahnya tanah melintasi hidung, senyum mengembang.  London tak pernah seteduh itu, makanya Aku pergi ke Surrey, sekedar hanya untuk menghabiskan akhir pekan. pertengahan Desember, Aku melirik ke jam tanganku sedikit. sampai pada satu pedesaan dengan rumah berdinding batu-batu kali, Aku melihat sisa perapian tadi malam masih menyala dari kejauhan. Rumah, dengan ruang tamu berisikan sofa kulit beludru dan kain perca yang terlipat rapi, Aku melepaskan penat dari kesibukan London yang pekat. Hangat.

Akhirnya Senja Bertemu Dengan Sang Fajar

Senja namanya, Selama ini Ia hanya terduduk di ujung tebing, sembari menikmati matahari terbenam. Isi kepalanya bergerak cepat seiring awan sore hari hilang bersama dengan kabut. Senja namanya, Selalu saja Ia termenung tertunduk, ketika malam menjemput dan siang meninggalkannya, Ia tenggelam dalam kenangan juga kesalahan, yang ia lihat hanyalah gambaran juga perasaan yang berbalut luka, kecewa, marah, dendam dan lara. Senja namanya, Saat Ia kesulitan memaafkan dirinya,memaafkan orang lain, Ia berlari ke ujung hutan, mengambil batu melemparnya jauh ke tebing. Senja sendirian dalam teriakan kesedihannya. Senja namanya, yang ada hanya murung, keluh dan kesah..Sepertinya Ia sulit bersyukur. Hingga suatu saat... Muncul Fajar, dengan dingin dan hangat menjadi satu kombinasi yang menarik perhatian Senja. Fajar hadir, dengan sinarnya yang meneduhkan, membuat Senja merasakan kenyamanan akan kakinya yang selama ini berpijak akhirnya bisa merasakan daratan dari awang khayalanannya sela