Pulang ke Surrey

Perjalanan diwarnai dengan sedikit hujan hari itu, ketika roda-roda pekerja mesin itu menembus jalanan yang dikelilingi hutan pinus, langit berwana abu-abu muda saat itu. Dingin dan sejuk menjadi satu saat kaca jendela terbuka, wangi air bercampur basahnya tanah melintasi hidung, senyum mengembang. 

London tak pernah seteduh itu, makanya Aku pergi ke Surrey, sekedar hanya untuk menghabiskan akhir pekan. pertengahan Desember, Aku melirik ke jam tanganku sedikit.
sampai pada satu pedesaan dengan rumah berdinding batu-batu kali, Aku melihat sisa perapian tadi malam masih menyala dari kejauhan.

Rumah, dengan ruang tamu berisikan sofa kulit beludru dan kain perca yang terlipat rapi, Aku melepaskan penat dari kesibukan London yang pekat. Hangat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

no need...to

siapa kamu? dan kenapa ? (lagi dan selalu..)

tidak semua harus diberi judul kan? #8