Surat Kecil Milik Poseidon

Ada salam yang ingin disampaikan oleh langit dini hari itu,betapa gugusan-gugusan bintang menggambarkan sinar saat pertama kali Aku melihatmu.

Ada pesan yang dibawa gulungan ombak perlahan menghampiri kakimu di ujung pantai, menyisakan sedikit pasirnya di dalam selipan jemari kakimu, betapa sebegitu eloknya Kau mampu mengikat hatiku.

Ada isyarat yang timbul dari senja yang sengaja kau nikmati perlahan hilangnya, mengibaratkan bahwa terlalu sedikit waktu yang bisa kunikmati untuk tenggelam dibawah teduhnya pelukanmu.

Ada batas terdekat antara garis mentari pagi dan juga matamu, sedekat aku ingin tersesat oleh pemikiran-pemikiranmu.

Hembusan angin siang hari bak pelipur lara dikala kau tak berada didalam pandangan, begitu tersiksa hanya bisa mengagumi dari ekor mata. Mencuri pandang dibalik pundak-pundak ketika tiba saling pandang tetapi akhirnya melemahkan seluruh syaraf di raga.

Ingin rasanya Aku meminta izin merengguk harum tengkuk leher mu, lantas tergila juga hanyut dalam setiap perkataanmu.

Namun apa daya? Garis horizon samudera dan matahari memang dekat tapi hanyalah fiksi. Seperti itulah caraku menikmati setiap jengkal keindahan kado dari langit. Mencoba meyesapi sisi-sisi maskulin dari cakra yang hinggap dalam sebuah raga.

Betapa hanya karena aksara saja Aku bisa mati terlena dengan sangat bahagia, itu saja cukup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

no need...to

siapa kamu? dan kenapa ? (lagi dan selalu..)

tidak semua harus diberi judul kan? #8