Hujan Minggu Sore

Belakangan ini, materi menjadi sangat tak begitu berarti ketika kepuasan nurani dengan perlahan terpenuhi. Entah rasa lelah yang tak manusiawi namun membuat raga ini ingin terus terjun ke dalamnya, lagi-dan lagi. Seakan tak peduli ribuan mil yang harus dilalui..hanya saja aku terlalu senang untuk jatuh hati sekarang, kurasa nanti dulu..ini masih babak awal.

Langit malam dan hembusan angin yang menyelimuti tengkuk leher seakan berubah menjadi candu pedih yang ingin terus ku obati, dan meninggalkan ribuan kisah lama jauh di belakan bukit pasir sana.

Hanya lembaran baru, dan telapak kaki yang agak memanas menaiki-turun tangga dengan nafas yang terengah-engah namun dengan senyuman seksi di penghujung hari, tebal kuping tentu saja harus dimiliki untuk posisi ini, namun lagi aku merasa ingin melakukannya lagi. dan lagi....tiap saat

Bertemu dengan perspektif baru, jatuh bangun di belakang layar, tertawa hingga keringat tak lagi terasa basah turun dari jidat, aku rasa ini adiksi yang lain. Adiksi yang mampu membuatku lari dan berpaling sejenak dari zona nyaman yang membahayakan namun tetap kali ku rindukan di akhir malam.

Biarkanlah, satu per satu potongan puzzle yang hilang itu reunian, akan ku ikuti kemana kaki yang sudah kebal ini melangkah, dan kemana arah matahari juga lampu jalanan menyambut kepala ku yang lembut terbungkus shower cap hijau.

Biarkanlah, istirahatku berakhir ditemani dengan tumit yang bersatu lembut dengan dinginnya kasur juga lagu-lagu mendayu, seakan sendiri lebih menyenangkan saat ini. Aku hanya ingin menagih mimpi-mimpi yang sudah ku kreditkan selama ini dalam loker khayalan...


Biarkanlah, aku lelah namun nuraniku cerah...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

no need...to

siapa kamu? dan kenapa ? (lagi dan selalu..)

tidak semua harus diberi judul kan? #8