Penyesalan

Sembab mata, membuyarkan ketulusan. Rungsing curiga mengenyahkan keikhlasan.
Buruk sangka tambah memoles luka lama.
Hingga terkadang yang indah terlewatkan, yang baik diacuhkan.
Sibuk egois dan merasa paling dinamis. Padahal hanya menimbun pemakluman yang tak agamis.
Kemana seharusnya kaki melangkah? Jika Tuhan menyuruhmu tak melulu percaya logika.
Semua sudah jelas akan firmanNya.
Bahwa semesta menyuruhmu untuk tunduk dan patuh padaNya.
Tak usah tanya mengapa, dan jangan pernah berpikiran bagaimana.
Sebab waktu bukan kau yang punya kuasa, cinta lama dan cinta yang sebenarnya pelik terjejer menjadi realita.
Tuhan sayang, hamba yang malang.
Tersesat...dan kembalilah pulang, dengan jiwa yang lapang.
"Tak kah kau sadari, ku kirimi malaikat dari jenismu sendiri?" Sedikit menyesal tak ada guna. Kerana lentera sudah terlanjur redup oleh dinginnya angin malam di purnama ke dua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

no need...to

siapa kamu? dan kenapa ? (lagi dan selalu..)

tidak semua harus diberi judul kan? #8