Kapan Mereka Pulang?

Source: Eskipaper.com



Ada yang menunggu dengan cemas, di mana dan kapan belahan jiwa dan buah hatinya akan pulang?
Nyawanya telah melayang? atau sengaja menghilang?
Tak ada mata yang sanggup menatap, raut muka mereka yang penuh harap..
Kapan dan dimana yang terkasih akan kembali berkumpul dengan keluarga.


Tak letih, beribu jalan ditempuh, hanya untuk mencari hukum mana yang mampu menjadi peneduh?
Akan jiwa-jiwa yang sekarang mungkin rapuh?
Tak akan ada pelukan yang bisa menyembuhkan, atas raga-raga yang hilang seakan tertelan..

Jalan buntu, semua tenaga doa telah diteriakkan secara kasat mata.
Namun pagar seakan terlalu tinggi dan megah untuk dirobohkan..
Bagian mana yang tak terlihat? dari ribuan Kamis dan orasi yang tak digubris..


Mereka yang tak kenal lelah, menunggu pulang mereka yang seharusnya ada di tengah-tengah hari raya,
Mereka yang tak kenal letih, menanti mereka yang seharusnya ada di hari-hari penting..
Mereka yang tak kenal menyerah, mendoakan mereka yang seharusnya berada di dalam sejarah..

Sejuta harap, bahkan tak cukup untuk mewakilkan gaungan permintaan pulang..
Hingga dekade selanjutnya, kosong itu akan tetap ada.. ribuan malam yang dihabiskan dengan pikiran mengawang..
Kemana mereka dibuang, kapan mereka akan pulang, karena apa mereka dipaksa hilang?


Pada Ibu, yang rindu pada Buah Hati,
Pada Istri, yang rindu pada Suami,
Pada Anak, yang rindu pada Ayah
Pada Adik, yang rindu pada Kakak
Pada Kalian yang merasa dimengerti semua orang bagaimana rasanya kehilangan...

Butuh ribuan dimensi waktu, untuk memahami perasaan itu,
Bahkan mungkin rumput tak akan mampu mengerti, dan langit tak akan mampu memahami..
Bagaimana rasanya kehilangan dan tanpa lelah mencari..

Bagaimana rasanya ditinggalkan tanpa pesan,
Bagaimana rasanya ditinggalkan tanpa pesan,
Bagaimana rasanya ditinggalkan tanpa pesan,
Bagaimana rasanya ditinggalkan rasa penasaran...


Bumi beserta isinya tak akan pernah mengerti, mereka yang berusaha melanjutkan hari.. berduel dengan kenyataan.
Bahwa bagian dari dirinya tak lagi utuh, tak lagi satu, tanpa apa tahu sebab dan tujuan.

yang ada di benak kalian hanyalah sejuta pertanyaan "Kenapa harus dihilangkan?"
yang ada di benak kalian hanyalah harapan "Kembalilah dalam dekapan, di tengah-tengah penuh kehangatan..."





Salam,
Kau tak akan pernah paham sampai kau berdiri dan melihat langit yang sama tiap malam setiap kami ingin tidur, dan bertanya-tanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

no need...to

siapa kamu? dan kenapa ? (lagi dan selalu..)

tidak semua harus diberi judul kan? #8