Senja dan Sinar

Di bawah sinar lampu itu, yang langsung menjurus kebawah mukamu, Aku mulai tahu bahwa sehabis hari itu kau tak hanya akan menjadi milikku seorang. Di bawah lampu itu, aku tahu bahwa semua yang kita miliki dulu tak semu kini penuh ragu. Aku segera sadar kehilanganmu segera.
Di antara kerumunan aku menyasikan perlahan wajahmu memudar, menjelma menjadi pujaan yang lainnya. gerak dan hentakan badanmu menggoda semua, dan aku sadar kini aku harus merelakan dirimu dipuja. 

Benar saja,
Semua memang mudah tersihir dengan merdunya suaramu juga lirikanmu, hingga aku yang tak pernah sadar bahwa dirimu mempesona, tak hanya untukku.


Di bawah sinar lampu itu aku segera tahu, bahwa aku akan kehilanganmu.

















----(Begitulah, Senja membenci panggung dan pagelaran nada)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

no need...to

siapa kamu? dan kenapa ? (lagi dan selalu..)

tidak semua harus diberi judul kan? #8