Kenapa Harus Sherlock Holmes?

"Sherlock holmes melulu, kalau dia hidup mungkin lo udah nikah kali sama dia ya?" kalimat disamping adalah ungkapan yang sering di lemparkan kepada penyuka sesuatu yang minor seperti gue. Kenapa minor? Yap! karena di setiap lingkungan gue berpijak, hanya beberapa orang yang suka sama tokoh detektif konsultan buatan Sir Arthur Conan Doyle tersebut.

Tokoh fiksi yang sering dikira udah meninggal

Sir Arthur Conan Doyle
Sir Arthur Conan Doyle menurut gue adalah salah satu orang yang paling bersejarah dalam hidup gue, thanks to God sudah menciptakan beliau, sehingga pada akhirnya Sherlock Holmes ini pun muncul. Berawal dari Sabtu pagi ketika serial detektif Jepang Detective Conan mulai di layar televisi. Timbullah adegan ketika Conan menjadi kecil gegara pil yang dibuat oleh geng jubah hitam. Dengan mengendap ke rumahnya sendiri, Sinichi Kudo dipergoki oleh prof.Agassa (kalau gue gak salah inget ya,) lantas Conan yang refleks melihat deretan novel koleksi ayahnya berupa kumpulan cerita Sherlock Holmes dari Sir Arthur Conan Doyle. Akhirnya jadilah nama Sinichi Kudo berubah menjadi Conan Edogawa. which is Conan refers to Sir Arthur Conan Doyle. ehm, setelah itu kalimat selanjutnya yang sering gue denger adalah "Loh, Sherlock Holmes bukannya udah meninggal ya?" <------------ asli, rasanya mau ngeraut pensil aja di pojokan kelas kalau ada yang ngomong gini. Makanya kalau orang ceramah dengerin duonggg! jadi, Sherlock Holmes itu adalah detektif di London, Inggris yang merupakan karangan dari Sir Arthur Conan Doyle yang gak pernah hidup (walau gue ngarep setengah mati doi nyata) dan gak pernah mati juga. ya, pernah sih pas adegan dia berantem sama musuh bebuyutannya di Reichenbach Fall sama James Moriarty. Jadi, jangan pada nanya lagi ye, Sherlock itu udah meninggal ape belum, yang udah meninggal itu ya pengarangnya Sir Arthur Conan Doyle, kalau Sherlock Holmes sih selalu hidup di hati aku.......................

Punya Partner Setia John Hamish Watson

Sherlock Holmes USA version
Emangnya cuma Mita The Virgin aje yang punya partner, Holmes juga punya. Namanya adalah John Hamish Watson (btw Dr. Watson suka marah kalau nama tengahnya di publish, ups!) ketemu pertama kali ketika Dr. Watson ini balik dari perang di Afghanistan. Sampai akhirnya mereka berdua itu jadi partner yang tak terpisahkan, Watson itu seorang dokter militer dan dia ngerti banyak masalah medis, sering juga ngebantuin Holmes buat melakukan investigasi. Holmes akan melakukan apapun bagi Watson sahabatnya ini, ehm.....gak, gak mungkin. *kibas-kibas awan di atas kepala*
Tetapi, dari persahabatan Holmes dan Watson gue belajar banyak, bahwa orang memang butuh sahabat. Kalau kata Norah Jones "everyone needs their best friends, and i'm happy i am yours...."

Science of Deduction
Eng......ing.................eng........... drum roll please, ini dia yang bikin gue memilih Holmes. yak, buat yang belum tahu apa itu Science of Deduction, atau berbpikir deduksi, ini adalah cara Holmes memecahkan kasus-kasusnya. Paling tidak Holmes selalu "menelanjangi" para kliennya dengan cara berpikirnya ini. seringkali, Holmes dibilang cenayang dan gila karena bisa melihat latar belakang, dan aktifitas terbaru dari sang klien dengan hanya melihatnya beberapa detik. eits! sebenarnya, itu bukan kemampuan magis ataupun paranormal. Holmes pernah bilang kek gini nih "Perhaps, i've trained myself to see what others overlooks," ya kurang lebih gitu, Holmes selalu melihat detail. Dan dari sini gue suka memperhatikan detail orang ataupun keadaan, kadang ini perlu untuk menambah pengetahuan kita, dan unsur ke-kepoan yang ada di dalam diri manusia. Metode inilah yang membuat Holmes berbeda dengan detektif lainnya.

"To Sherlock Holmes, She is always the woman..........."

Lara Pulver sebagai Irene Adler
Siapa bilang detektif hidupnya mulus, dan juga penuh dengan misteri terus? memang selama hidupnya Holmes gak pernah terang-terangan jatuh cinta sama wanita, gak kaya James Bond yang setiap misinya pasti terlibat cinta lokasi dengan wanita setempat (hehehe, damai ya om Bond....)
Namanya Irene Adler, ya....Adler ketemu sama Holmes di kasus A Scandal in Bohemia, dimana Adler menjadi "kaki tangan" salah seorang raja yang tidak ingin skandal foto selingkuhnya tersebar. Dalam kasus ini, Holmes mengakui ke-eksotisan dan juga kecerdasan dari Adler, ya....bagi Sherlock Holmes she is always the woman.

Sherlock (BBC series)
Masih banyak yang ingin gue ceritain kenapa tokoh detektif fiksi ini begitu mempengaruhi hidup gue. Salah satunya cara berpikirnya yang berbeda dengan orang kebanyakan, aneh dan dia merasa untuk tidak percaya kepada orang lain sekaligus dengan dirinya sendiri. Bagi Holmes, tak ada yang namanya pahlawan, dan jika dalam setiap kasusnya ia selalu bisa membantu kepolisian London bagi Holmes, ia tetap bukan pahlawan. "Do not turns people into a heroes John, Heroes doesn't exist, if i could be one of them i won't be..." kira-kira begitulah kalimat yang ia ucapkan ke Watson. Holmes sangat tulus, dibalik sikap dingin dan terkesan arogan juga langkahnya yang tak bisa ditebak, ia sangat tulus untuk berdiri di jalan yang benar.


 Foto : Berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

no need...to

siapa kamu? dan kenapa ? (lagi dan selalu..)

tidak semua harus diberi judul kan? #8