Gigi di dalam Masker

 Terkadang, niat baik memang tidak selalu mendapatkan jalan mulus. Pernah gak ada di posisi kita mencoba memperbaiki hubungan dengan seseorang, yang sangat kita tidak suka. Berharap satu hari berjalan lancar saat berinteraksi bersama.

Perasaan campur aduk yang menghabiskan energi untuk bersama orang itu di dalam satu ruangan sangat menyiksa.

Waktu berjalan sangat lambat apabila bersamanya, dan sangat terasa menyiksa.

Berkali-kali aku berniat memperbaiki hubungan dengan orang ini, banyak berdoa, minim interaksi atau ya sekedarnya saja.

Namun, ketika waktu sedang berjalan, dan semua terlihat normal. Percikan api sedikit saja mampu memporak porandakan rencanna baik yang sudah terususn dengan rapih tadi.

Seketika perdebatan tak penting menyulut pertengkaran hebat.

Rasanya lelah, menjelaskan apapun yang sepertinya selalu saja di matanya dan tidak sesuai dengan standar. Memang jelas dari awal sudah beberda pandangan, 

Ternyata masih banyak yang tidak bisa mendengarkan.

Setiap bertemu dengannya, harga diri selalu seperti tercoreng, bahkan bentuk kasi sayang hanya sekedar dalam jumlah rupiah,

Baginya hidup nyaman tanpa berpanas-panasan, adalah cara terbaik menhabiskan waktu di dunia.

Aku sudah mencoba memaafkan diriya dan diriku, namun tetap saja kala setan menyelinap rasanya menjadi makin sulit.

Tak banyak yang bisa ku ceritakan soal orang ini, namun pasti kita punya orang itu di kehidupan kita,

orang yang selalu saja memanndang kita kurang.

orang yang salah mengartikan niat baik kita

orang yang meragukan kita

orang yang mengintervensi kehidupan kita

Ah, sudahlah...mendoakan yang terbaik untuknya adalah satu-satunya cara. Karena apa yang kita doakan ke orang lain akan berbalik pada kita.

Meski perasaan ku selalu hancur dan berat serta serangan panik selalu muncul saat bersamanya.

Anggap saja, dia adalah ujian kita dalam hidup untuk bisa menjadi lebih baik lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

no need...to

siapa kamu? dan kenapa ? (lagi dan selalu..)

tidak semua harus diberi judul kan? #8