Day 4: Tempat dimana Hatimu Berada

 Hari ke-empat dengan tema "Tempat yang ingin kamu kunjungi"

Kalau melihat tulisan-tulisan sebelumnya di blog ini, aku pasti akan menuliskan London adalah tempat yang ingin aku kunjungi, menghabiskan waktu berjalan di Hyde Park, atau makan roti di pinggir jalan, bersantai di bawah taman dan menghabiskan sore hari memandangi big ben dari London Bridge, berjalan kaki menuju kafe Sherlock Holmes, atau sekedar mampir ke daerah Nothing Hill dan merasa seperti Sandra Bullock di film, berharap bertemu jodoh di toko buku, dan menghabiskan akhir pekan dengan berkendara ke Surrey, kembali ke rutinitas di hari Senin dan sarapan dengan teh juga kue kering lalu berjalan menuju kantor di perusahaan penerbitan, atau sekedar berjalan mengelilingi  blok South Keningston di hari Kamis sore setelah pulang kerja,

menikmati musim gugur dengan duduk di taman, meminum kopi hangat dan mengayunkan kaki sambil mengecek ponsel sesekali apa ada meeting dadakan,

duduk di flat sore hari dengan hujan gerimis, dan langit London yang sedang tidak cerah, dengan selimut perca aku membaca buku puisi karya Lang Leav, ditemani dengan sekotak cokelat juga kopi tentunya,

memasak masakan Indonesia dengan perasaan rindu yang amat dalam, berharap bisa buat rendang dengan harga santan yang tidak murah, sendirian di kota orang, dan jauh dari siapapun, ikut kegiatan KBRI lalu duduk di aula untuk sholat,

Menghabiskan malam bersama teman dan memakan pizza di Trafalgar square, bertingkah norak seperti turis pada minggu pertama dengan menaiki London Eye, dan berharap dilamar di sana, atau sekedar berbelanja di Regents Park, membeli telapak meja dengan gaya skotlandia,

atau aku mungkin akan menghabiskan waktu ku melamun di Double Decker berwarna merah, di akhir pekan.

menghabiskan waktu dengan sangat baik, sepertinya adalah tujuan ku tak peduli di mana diriku berada, aku menulis soal ini sambil duduk dan membayangkan semua yang di sini terjadi, namun ternyata realitanya aku hanya menulis di kamar kedua rumah sewa kami. belum sampai di London,

Masih, aku masih menyimpan nyala api itu di dalam diriku, mimpi menyusuri tangga di stasiun bawah tanah di Westminster, berbelanja di toko kelontong yang pemiliknya sudah seperti paman sendiri,

membawa kan oleh-oleh sepulang kerja, dan menengok anak yang sedang duduk di ruang tengah bersama Nanny asal Irlandia yang sangat baik,

menghabiskan malam dengan membahas "Bagaimana bisa kita tiba di sini?" sambil tertawa, dengan kaleng soda di tangan, karena kalau bir atau wine dilarang agama, hahahaha

menyusun rencana makan keluarga dengan mencicipi masakan Italia di Marchesi.

Kembali berjalan di aspal yang berbeda, menyisiri jalan pedesaan di Inggris, atau buka jasa titip souvenir stadion bola sebagai kerjaan sampingan.

ah...

menulisnya semakin membuatku ingin menuju London segera, tapi sayang sedang pandemi,

Padahal aku sudah bisa membayangkan memanjakan mata di ST James Park saat musim semi, 

waw, tak kusangka menulis soal ini begitu menyenangkan.

Tempat kedua setelah London?

mungkin...Jepang, menyusuri jalan dari luar stasiun kereta bawah tanah dan berjalan di gang-gang rumah, dengan matahari oranye menyilaukan pelipis mata sepertinya seru,

sepertinya sangat standar ya soal tema ini, orang-orang mungkin akan menulis sesuatu yang lebih, namun bagiku, untuk menikmati tiap saat di tempat yang ku tuju adalah tujuan dari pergi ke tempat itu sendiri..

Bahkan di saat ini sekarang, aku menikmati berjalan hanya sekedar ke tukang sayur, atau warung tetangga, berjalan di atas kaki ku menenteng belanjaan, dan telur, atau bersepeda ke minimarket terdekat.


Intinya, bukan kemana tempat yang ingin kamu kunjungi, namun lebih sejauh mana kamu menikmati momen di tempat itu, entah dengan siapa, atau bahkan dengan dirimu sendiri...sejauh kamu nyaman dan menikmatinya, tempat itu akan selalu menjadi tempat yang selalu ingin kamu kunjungi.


ciaelah....bisa aja Khodijah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

no need...to

siapa kamu? dan kenapa ? (lagi dan selalu..)

tidak semua harus diberi judul kan? #8