Pemikiran Terbalik
Banyak orang bilang. "Kamu adalah musik yang selalu kamu dengarkan, buku yang kamu baca, film yang kamu tonton dan makanan yang kamu makan," kalimat macam gitu sudah seringkali kita dengar. Dari di sampul notes, di situs-situs jejaring sosial mungkin sampai ke pajangan untuk dekorasi rumah.
Tetapi, pernahkah Kalian berpikir bahwa kita juga termasuk dari apa yang tak kita pilih? Bingung ya maksudnya? oke begini analoginya : Ketika kita berada di restoran lalu kita dihadapkan dengan dua menu makanan, kebetulan restorannya menyajikan masakan Itali. Di depan Kita ada pilihan Spaghetti Bolognaise dengan saus pedas, dan Fettucini dengan saus jamur. Saat itu, Perut kita sedang mengalami masalah pencernaan. Tak ingin ambil resiko, maka dipilihlah Fettucini dengan saus jamur agar makan kenyang lambung pun tenang.
 |
| Kita terbentuk dari apa yang kita pilih dan yang tak kita pilih |
Analogi selanjutnya : ketika Kita berada di sebuah toko buku, kita dihadapkan dengan pilihan buku fiksi dan buku pengetahuan. Tujuan untuk menjadi lebih pintar dengan membaca, membuat kita memutuskan untuk memilih buku yang bertemakan pengetahuan dan batal memilih novel fiksi. Tanpa disadari, ilmu yang kita dapat menjadi bertambah dengan membeli buku pengetahuan dan wawasan Kita menjadi lebih luas. Tanpa disadari, ternyata hal itu disebabkan dengan tidak memilih buku novel.
Jadi, kita juga terbentuk dari apa yang tidak kita pilih. Pilihan memang akan selalu ada dalam kehidupan pilihan jugalah yang membentuk kita menjadi sekarang ini. Kita memang terbentuk dari apa yang kita pilih, tetapi jangan lupa kita juga terbentuk dari apa yang tidak kita pilih.
Sekali-kali cobalah untuk berpikir terbalik, mencari sudut pandang baru yang berbeda dari orang kebanyakan. Dan dari situ, akan muncul rahasia-rahasia yang mungkin akan membuat Kita berkata "AHA!!" atau "Oh iya! benar juga ya"
Komentar
Posting Komentar