aku merindukanmu, mungkin mereka juga.

mengintip hujan sore dari balik jendela, tidak menggetarkan hatiku (lagi?) semua terasa jauh lebih hangat, walaupun sang kopi sudah terlampau dingin untuk diminum..
seteguk, aku mulai merindukan sinarnya, kemanakah ia? berusaha untuk tidak menghakimi, namun sulit untuk tidak mengomentari. ragukah ia?
sedikit tegukan lagi, angan-anganku memulai permainan nya. mencoba bernegosiasi ke penguasa langit. kemana ia membawa lari si sengit mentari?
hujan masih saja turun, ku coba mengontak penguasa lautan, namun tetap saja koneksi layaknya ketiak kuda.

kopi mulai habis, namun enggan bagi raga ini untuk beranjak dari portal khayalan.
semenit-dua menit. bayangan hujan sore mengitip dari kejauhan.
perasaan rindu yang tak tertahankan,,,
marahkah ia? sehingga menghilang beberapa waktu ini?

kopi tinggal ampas, dan masih saja aku tak bisa merampas perasaan waras.

aku merindukan hangat mu akhir-akhir ini.

kataku kepada mentari, sore ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

no need...to

siapa kamu? dan kenapa ? (lagi dan selalu..)

tidak semua harus diberi judul kan? #8