pecinta senja dan isi hati (pikiran) nya

mengapa aku merasa sakit, padahal kamu sama sekali tidak menginfeksi-kan diriku dengan virus mu itu..
ya,virus ketermisteriusan. wajar aku menggunakan tata bahasa yang aneh, karena kamu memang aneh.
kamu terlalu layak, namun mengapa hati ini begitu terkoyak?
kau pun tak pernah dengan kata lebih kasar daripada buruh pabrik kaca...namun mengapa aksaramu kelewat tajam?
dan cerdasnya aku, masih saja tak bisa beranjak dari intelektualmu itu.
mengapa aku merindukan mu, seperti darah kehilangan oksigen? begitu butek dan mumet. hingga seperti manusia yang baru saja ketiban papan.
pening,
mengapa aku begitu menginginkanmu, ketika aku tahu bahwa aku telah berkirim pesan kepada kerajaan matahari.untuk memusnahkan mu?
mengapa aku masih saja menunggumu, ketika dirimu dengan sibuknya mengabaikan aku?
namun...tanpa perasaan bersalah...
kau hilang seakan semesta menyembunyikanmu...jauh dari pandanganku..
aku kira kamu sudah 'mati' *menggaruk kepala*
namun ternyata kau menjadi abadi.....
dengan kehadiranmu kembali. seakan-akan langkahku terhenti.mencoba mengerti,
 bagaimana aku memahami mu?
karena dengan tega kau membiarkan aku, terlarut dengan imajinasi dari dirimu.
oh, hai? bisakah sedikit aku parkir di hatimu?


andai saja kau tahu, pesan ini aku tulis di balik punggungmu yang sibuk membelakangiku..

pecinta senja.